Tuesday, August 28, 2018

Jurnal Pembalik

Jurnal Pembalik - Jurnal pembalik dilakukan berkaitan dengan pembiasaan terhadap halhal sebagai diberikut:
1. beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban,
2. pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan,
3. beban yang masih harus dibayar,
4. pendapatan yang masih harus diterima.


  • Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai beban

Jika pada ketika terjadi transaksi pembayaran beban dibayar di muka dicatat dengan memakai pendekatan harta, akun yang akan muncul ialah “beban dibayar di muka” (akun riil). Pencatatan beban dibayar di muka yang dicatat dengan pendekatan akun riil pada pertama periode tidak memerlukan jurnal pembalik alasannya yakni akun tersebut tidak akan bersaldo nol dan datanya mengatakan saldo yang bergotong-royong dari akun yang bersangkutan. Adapun bila dicatat dengan memakai pendekatan beban, akun yang akan muncul ialah “beban” (akun nominal). Akun beban pada final periode akan ditutup sehingga saldonya menjadi nol.


Berikut teladan transaksi yang terjadi pada perusahaan Eva Salon. Transaksi

1 Oktober 2006 dibayar beban sewa sebesar Rp1.200.000,00 untuk 1 tahun pada ketika pembayaran, transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai diberikut.






Berdasarkan data pada akun buku besar tersebut, sanggup dilihat pada tanggal 31 Desember 2006 saldo akun beban sewa nol. Selanjutnya, sehabis ada jurnal pembalik tanggal 1 Januari 2007 saldo akun beban sewa sebesar Rp900.000,00. Hal tersebut, mengatakan besarnya beban sewa yang masih dinikmati untuk periode menhadir. Data beban sewa tersebut akan menjadi data pertama untuk akuntansi periode diberikutnya.


  • Pendapatan diterima dimuka yang dicatat sebagai pendapatan

Jika pada ketika terjadi transaksi penerimaan pendapatan diterima di muka dicatat sebagai utang, akun yang akan muncul ialah “sewa diterima di muka” (akun riil). Namun, bila pada ketika terjadi transaksi penerimaan pendapatan diterima di muka dicatat sebagai pendapatan, akun yang akan muncul ialah “pendapatan” (akun nominal). Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan, pada final periode akan ditutup sehingga saldonya menjadi nol. Oleh alasannya yakni itu, dibutuhkan jurnal pembalik.
Misalnya, tanggal 1 November 2006 diterima pembayaran pendapatan sewa untuk jangka waktu 6 bulan sebesar Rp24.000.000,00. Pada ketika pembayaran, transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai diberikut:






  • beban yang masih harus dibayar

Eva salon, memiliki utang penghasilan dan upah kepada karyawannya sebesar Rp150.000,00. Utang penghasilan dan upah tersebut terdiri atas beban penghasilan dan upah bulan Desember sebesar Rp100.000,00 dan beban penghasilan dan upah bulan Januari sebesar Rp50.000,00. Jumlah tersebut akan dibayarkan pada tanggal 14 Januari 2006. Pada tanggal 31 Desember 2005, perusahaan Eva Salon membuat jurnal pembiasaan sebagai diberikut:





Karena beban penghasilan tersebut sudah dicatat sebagai utang penghasilan maka akun “utang penghasilan” serta akun “beban penghasilan” harus dihilangkan (disesuaikan kembali). Pada pertama periode diubahsuaikan kembali dengan jurnal pembalik sebagai diberikut.




  • Pendapatan yang masih harus diterima

Eva Salon memiliki piutang bunga yang masih harus diterima untuk 3 bulan sebesar Rp300.000. Bunga tersebut dibayarkan setiap 1 April dan 1 Oktober. Jurnal pembiasaan yang dibentuk sebagai diberikut:




Karena piutang bunga sudah dicatat pada jurnal pembiasaan sebagai piutang dan pendapatan bunga, akun piutang bunga dan pendapatan bunga harus dihilangkan (disesuaikan). Pada pertama periode harus diubahsuaikan kembali dengan jurnal pembalik sebagai diberikut:





Jurnal pembalik berfungsi untuk membalik ayat jurnal pembiasaan yang dipakai pada waktu menutup periode akuntansi. Tujuan pembalikan ayat jurnal pembiasaan ini yakni untuk megampangkan pencatatan transaksi pada pertama periode diberikutnya. Dalam hal ini, segala transaksi yang berafiliasi dengan ayat jurnal penyesuaian. Penggunaan ayat jurnal pembalik tidak mengubah jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan.

0 comments

Post a Comment