Wednesday, August 29, 2018

Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian - Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit, belum menjamin bahwa acara akuntansi sudah dilakukan dengan benar. Oleh alasannya ialah itu, supaya neraca saldo mengatakan keadaan yang sebenarnya, perlu diadakan pembiasaan dan perbaikan. Bagaimana cara melakukannya? Penyesuaian dan perbaikan dilakukan melalui jurnal pembiasaan (adjusting journal entry).

Pada kondisi ibarat apakah jurnal pembiasaan diperlukan? Jurnal pembiasaan diharapkan untuk hal-hal sebagai diberikut.


  • Transaksi yang sudah terjadi tetapi belum dicatat

a. Beban Terutang (Beban yang Masih Harus Dibayar)
Mengapa beban yang masih harus dibayar memerlukan jurnal penyesuaian?
Jika pada selesai periode, diketahui ada beban yang masih harus dibayar, transaksi tersebut harus dicatat dalam jurnal penyesuaian. Misalnya, penghasilan karyawan bulan Desember 2006, gres akan dibayarkan tanggal 3 Januari 2007, sebesar Rp3.500.000,00. Maka, jurnal pembiasaan tanggal 31 Desember 2006 ialah sebagai diberikut.


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


b. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Seperti halnya dengan beban terutang, pada selesai periode mungkin ada sejumlah pendapatan jasa yang pembayarannya belum diterima.
Misalnya, pada selesai periode terdapat pendapatan yang masih harus diterima pembayarannya sebesar Rp4.000.000,00. Jurnal pembiasaan tanggal 31 Desember sebagai diberikut:


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


Perhatikan pola lainnya! Perusahaan mendapatkan bunga bank dua kali dalam setahun, yaitu 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp120.000,00.
Jadi, hingga dengan 31 Des perusahaan masih harus mendapatkan pendapatan bunga untuk 3 bulan yaitu bulan Oktober, Nopember, dan Desember, yang belum diterima, sehingga perlu dilakukan pembiasaan sebagai diberikut:
3/6 x Rp 120.000,00 = Rp 60.000,00
Jurnal pembiasaan tanggal 31 Desember sebagai diberikut:


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


c. Penyusutan Aktiva Tetap
Apakah aktiva tetap itu? Aktiva tetap (fixed assets) ialah aktiva yang masa memanfaatkannya lebih dari satu periode akuntansi. Penyesuaian terhadap aktiva tetap dilakukan untuk mengetahui berapa nilai aktiva yang sudah dinikmati pada periode berjalan. Coba Anda sebutkan, aktiva apa sajakah yang memerlukan pembiasaan pada selesai periode? Semua aktiva tetap setiap selesai periode harus dilakukan pembiasaan kecuali tanah. Mengapa tanah tidak perlu disesuaikan? Harga tanah dari waktu ke waktu mustahil akan turun alasannya ialah kapasitas tanah tetap sedang kebutuhan meningkat. Jadi, tanah tidak memerlukan penyesuaian.

Nilai aktiva tetap yang dimanfaatkan pada periode berjalan ialah nilai penyusutan atau abolisi (depreciation) dari aktiva tetap. Nilai penyusutan aktiva tetap ditampung dalam bentuk akun kontra (contra asset account) yang disebut akumulasi penyusutan (accumulated depreciation). Akun tersebut termasuk dalam kelompok aktiva namun bersifat kontra atau berlawanan. Jika demikian, apakah pengaruhnya terhadap hukum saldo normal? Aturan saldo normal akumulasi penyusutan ialah kebalikan dari aktiva yang bersangkutan. Bertambahnya akun akumulasi penyusutan aktiva tetap akan dicatat pada sisi kredit.

Pada waktu pembiasaan dilakukan, jumlah nilai aktiva yang disusutkan untuk periode berjalan akan dicatat dalam akun beban penyusutan aktiva tetap. Misalnya, dibeli kendaraan seharga Rp100.000.000,00 yang mempunyai umur hemat 10 tahun dan tidak ada nilai residu pada selesai umur ekonomisnya. Nilai penyusutan per tahun untuk kendaraan tersebut sanggup dihitung sebagai diberikut.

Penyusutan tahunan =
1/10 × Rp 100.000.000,00 = Rp10.000.000,00
Jurnal pembiasaan tanggal 31 Desember 2006 sebagai diberikut:


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


Jika pada selesai periode umur ekonomisnya terdapat nilai residu (nilai sisa) sebesar Rp10.000.000,00, penyusutan tahunannya sebagai diberikut:
Penyusutan tahunan =
1/10 x (Rp100.000.000,00 – Rp10.000.000)
= Rp9.000.000,00



  • Transaksi yang sudah dicatat tetapi belum dikoreksi alasannya ialah tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

a. Beban yang Dibayarkan Di Muka
Beban dibayar di muka ialah akun campuran, yaitu suatu akun yang di dalamnya terdapat sebagian nilai yang harus masuk ke dalam akun riil dan sebagian lagi harus masuk ke dalam akun nominal. Akun tersebut diharapkan dengan dua cara sebagai diberikut.

1) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Harta
Jika pada ketika pembayaran dianggap sebagai harta maka akun yang dipakai untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “beban dibayar di muka”. Walaupun ada istilah beban, akun tersebut ialah aktiva, yakni aktiva lancar. Pada selesai periode harus dipisahkan berapa nilai beban periode berjalan (beban yang benar-benar terjadi) dan beban periode yang akan hadir (beban yang belum terjadi) dari akun tersebut.

Misalnya, 1 April 2006 dibayar beban asuransi untuk periode 1 tahun sebesar Rp3.600.000,00. Pada ketika terjadi transaksi dibentuk jurnal sebagai diberikut.


 Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit Jurnal Penyesuaian


Pada selesai periode dilakukan pembiasaan dengan menghitung beban periode berjalan dan beban periode menhadir. Hal ini dilakukan dengan menghitung jumlah bulan yang termasuk periode berjalan dan jumlah bulan yang termasuk periode menhadir, sebagai diberikut:




melaluiataubersamaini menolongan garis waktu tersebut, sanggup dilihat bahwa dalam akun “Asuransi dibayar di muka” terdapat 9 bulan yang sudah menjadi beban periode berjalan dan 3 bulan sebagai beban periode menhadir. Beban periode berjalan harus dikeluarkan dan dipindahkan ke akun “beban asuransi” dan yang menjadi beban periode menhadir tetap dalam akun “Asuransi dibayar di muka”.

Beban periode berjalan =
9/12 × Rp3.600.000,00
= Rp2.700.000,00
Bbeban periode menhadir =
3/12 × Rp3.600.000
= Rp900.000,00
Berdasarkan analisis tersebut maka dibuatlah jurnal pembiasaan tanggal 31 Desember 2006.




2) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Beban
Jika ketika pembayaran dicatat sebagai beban maka akun yang dipakai pada ketika pencatatan ialah akun “beban asuransi”. Berdasarkan perkara pada pola di atas maka pada ketika pembayaran dibuatlah jurnal pembiasaan ibarat diberikut.




Analisis dilakukan dengan memakai menolongan garis waktu sebagai diberikut:




Karena pada ketika pembayaran dicatat sebagai beban maka yang dikeluarkan dari akun beban asuransi ialah nilai yang menjadi beban periode menhadir, yaitu 3 bulan. Beban periode menhadir, yaitu:
3/12 × Rp3.600.000,00 = Rp900.000,00

Maka, jurnal pembiasaan tanggal 31 Desember 2006 sebagai diberikut:




b. Pemakaian Perlengkapan (Supplies)
Akun “perlengkapan kantor” atau “perlengkapan toko” termasuk ke dalam akun campuran, yaitu sebagian masuk kelompok harta (perlengkapan) dan sebagian masuk kelompok beban (pemakaian perlengkapan). Nilai perlengkapan pada selesai periode sanggup diketahui dengan melaksanakan investigasi fisik terhadap persediaan perlengkapan. Misalnya, selama periode akuntansi dilakukan beberapa kali pembelian perlengkapan kantor sehingga dalam neraca saldo terdapat akun perlengkapan kantor (office supplies) sebesar Rp17.000.000,00, melalui investigasi fisik
pada selesai periode (31 Des 2006). Diketahui persediaan perlengkapan sebesar Rp3.200.000,00.
Berdasarkan data tersebut, besarnya nilai perlengkapan yang menjadi beban sebagai diberikut: Pemakaian = Rp17.000.000,00 – Rp3.200.000,00 = Rp13.800.000,00
Jurnal pembiasaan tanggal 31 Desember 2006 sebagai diberikut.




Dari data di atas sanggup diketahui besarnya pemakaian perlengkapan selama satu periode akuntansi, yaitu Rp13.800.000,00.

c. Pendapatan yang Diterima Di Muka
1) Saat Permintaan Pendapatan Dicatat sebagai Utang
Jika pada ketika penerimaan pendapatan dicatat sebagai utang maka akun yang dipakai untuk transaksi tersebut ialah akun “pendapatan diterima di muka”. Walaupun memakai istilah pendapatan, sebetulnya sifat akun tersebut ialah utang.
Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar Rp36.000.000,00. Pada ketika terjadi transaksi, jurnal yang dibentuk sebagai diberikut:




Pada selesai periode diharapkan jurnal pembiasaan untuk memilih pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dan pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan. Periode berlakunya sewa (12 bulan)




Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan ialah selama 4 bulan.
Pendapatan periode ini sebesar =
4/12 × Rp 36.000.000,00 = Rp12.000.000,00
Jurnal pembiasaan tanggal 31 Desember 2006 sebagai diberikut




Jadi, pendapatan yang menjadi hak perusahaan ialah 4 bulan, sedangkan yang 8 bulan ialah pendapatan untuk tahun diberikutnya.
2) Saat Penerimaan Pendapatan Dicatat sebagai Pendapatan
Jika, penerimaan pendapatan dicatat sebagai pendapatan sewa maka akun yang dipakai untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “pendapatan sewa”. Berdasarkan pola di atas, maka pada ketika terjadi transaksi penerimaan pendapatan dengan jurnal sebagai diberikut.




Pada selesai periode diharapkan jurnal pembiasaan untuk mencatat pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan, yaitu 8 bulan.




Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan yaitu 8 bulan. Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan ialah =
8/12 × Rp36.000.000,00 = Rp24.000.000,00.
Jurnal pembiasaan tanggal 31 Des 2006 ialah sebagai diberikut:




Jurnal pembiasaan selain berkhasiat untuk mengatakan data keuangan yang sebenarnya, berkhasiat juga untuk memperbaiki kesalahan pencatatan. Perbaikan kesalahan cukup dilakukan pada ketika menjurnal dan ditemukan sebelum posting. Jika kesalahan tersebut ditemukan sehabis posting maka perbaikannya harus dilakukan dengan cara posting ulang.

Ada dua langkah pokok untuk memperbaiki kesalahan pencatatan, yaitu sebagai diberikut.
1. Mencatat kebaikan dari jurnal yang salah
2. Mencatat kembali jurnal yang benar
Kedua langkah di atas dilakukan melalui jurnal penyesuaian.

Beberapa bentuk kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu salah akun, salah jumlah, salah letak, dan kesalahan gabungan.
misal:
Pada tanggal 13 Juli 2006 dibeli secara kredit banyak sekali perlengkapan kantor seharga Rp3.000.000,00. Jurnal ketika terjadi transaksi adalah




Sesudah akan diposting ke buku besar, diketahui jurnal tersebut salah akun. Langkah pertama pembiasaan ialah dengan menghapus jurnal yang salah.




Sesudah langkah pertama selesai, kemudian dibentuk jurnal yang benar, yaitu sebagai diberikut.




Kesalahan pada pola di atas ialah kesalahan pencatatan nama akun. Pembelian perlengkapan harus dimasukkan pada akun perlengkapan bukan pada akun peralatan. Dalam kajian akuntansi keduanya mempunyai perbedaan. Perlengkapan ialah aktiva lancar sedangkan peralatan ialah aktiva tetap.


Sekian terkena Jurnal Penyesuaian, semoga sanggup bermanfaa.

0 comments

Post a Comment