Pengertian Macam Rukun Syarat Murabahah - Adalah Transaksi yang ketika ini banyak dilakukan oleh bank syariah, baik umum syariah, cabang syariah bank konvensional maupun Bank Perkreditan Rakyat Syariah ialah transaksi Murabahah Murabahah ialah janji jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disahkan oleh penjual dan pembeli. Sedangkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional (Fatwa, 2006) yang dimaksud dengan Murabahah ialah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.
Murabahah sesuai jenisnya sanggup dikategorikan dalam :
1. Murabahah tanpa pesanan artinya ada yang beli atau tidak, bank syariah menyediakan barang dan
2. Murabahah menurut pesanan artinya bank syariah gres akan melaksanakan transaksi jual beli apabila ada yang pesan.
Murabahah menurut pesanan sanggup dikategorikan dalam :
a. sifatnya mengikat artinya murabahah menurut pesanan tersebut mengikat untuk dibeli oleh nasabah sebagai pemesan.
b. sifatnya tidak mengikat artinya walaupun nasabah sudah melaksanakan pemesanan barang, namun nasabah tidak terikat untuk membeli barang tersebut.
Dari cara pembayaran murabahah sanggup dikategorikan menjadi pembayaran tunai dan pembayaran tangguh. Dalam praktek yang dilakukan oleh bank syariah ketika ini ialah Murabahah menurut pesanan, sifatnya mengikat dengan cara pembayaran tangguh.
Dalam Murabahah, rukun-rukunnya terdiri dari :
1. Ba’i = penjual (pihak yang mempunyai barang)
2. Musytari = pembeli (pihak yang akan membeli barang)
3. Mabi’ = barang yang akan diperjualbelikan
4. Tsaman = harga, dan
5. Ijab Qabul = pernyataan timbang terima.
Sebelumnya terkena Standar Penghimpunan Dana Syariah ini sanggup menambah pengetahuan anda.
Syarat Murabahah (Syafi’i Antonio, Bank Syariah, hal 102) ialah :
1. Penjual memdiberitahu biaya barang kepada nasabah
2. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang diputuskan
3. Kontrak harus bebas dari riba
4. Penjual harus membuktikan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang setelah pembelian
5. Penjual harus memberikan tiruana hal yang berkaitan dengan pembelian, contohnya kalau pembelian dilakukan secara utang
Harga yang disahkan dalam murabahah ialah harga jual sedangkan harga beli harus didiberitahukan. Jika bank menerima cuilan dari pemasok, maka cuilan itu ialah hak nasabah. Apabila cuilan tersebut terjadi setelah janji maka pinjaman cuilan tersebut dilakukan menurut perjanjian yang dimuat dalam akad.
0 comments
Post a Comment