Tuesday, August 28, 2018

Prinsip Prinsip

Prinsip – Adalah Prinsip akuntansi yang berlaku umum tidak spesialuntuk meliputi wacana prinsip tetapi juga wacana konsep dan metode yang menunjukkan bagaimana cara yang sempurna untuk menghasilkan warta akuntansi. Konsep dasar yang mendasari penyusunan prinsip akuntansi ialah prinsip biaya historis (historical cost principle), prinsip objektivitas (objectives principle), prinsip mempertemukan (matching principle), prinsip konsistensi (consistency principles), dan prinsip lengkap (full disclousure). 


Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Misalkan jasa salon membeli seperangkat peralatan salon dengan harga yang murah yaitu Rp500.000,00. Prinsip biaya menetapkan bahwa pemilik salon harus mencatat barang tersebut berdasarkan harga yang sesungguhnya, yaitu Rp600.000,00 ialah harga yang lebih memadai. melaluiataubersamaini demikian, prinsip biaya ialah aktiva dan jasa yang diperoleh harus dicatat berdasarkan harga aktualnya atau harga yang benarbenar dibayarkan pada ketika terjadinya transaksi. Selain itu prinsip biaya yang menetapkan bahwa catatan akuntansi harus tetap mempertahankan nilai historis dari sebuah aktiva selama perusahaan tersebut memilikinya.


Prinsip Objektivitas (Objectives Principle)
Laporan akuntansi harus didasarkan atas data tersedia yang paling sanggup mendapatkan amanah sehingga catatan dan laporan tersebut akan menjadi akurat dan berguna. Catatan akuntansi haruslah didasarkan atas warta yang berasal dari kegiatan yang didokumentasikan dan berdasarkan bukti-bukti adil. INI yang disebut sebagai prinsip objektivitas.

Misalnya, Iwan ingin membeli sebuah gedung kecil untuk usaspesialuntuk. Iwan memperkirakan bahwa harga gedung itu ialah Rp50.000.000,00. Namun untuk memperjelas harga gedung tersebut, Iwan menyewa dua hebat real estate. Kedua hebat tersebut memperkirakan harga gedung tersebut ialah Rp45.000.000,00. Dari kedua nilai tersebut, nilai yang sanggup mendapatkan amanah ialah yang dibentuk oleh kedua hebat tersebut, sebab nilai tersebut didukung oleh pengamatan secara adil. Prinsip objektivitas sanggup disebut prinsip keandalan.


Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Prinsip mempertemukan maksudnya mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul sebab biaya tersebut. Memadukan beban terhadap pendapatan berarti mengurangkan beban dari pendapatan untuk menghitung keuntungan atau rugi membersihkan. Prinsip mempertemukan sanggup dilihat pada ilustrasi diberikut ini.

 Adalah Prinsip akuntansi yang berlaku umum tidak spesialuntuk meliputi wacana prinsip tetapi juga Prinsip Prinsip


Pada prinsip mempertemukan, pertama-tama sanggup dilakukan dengan mengidentifikasikan pendapatan dalam suatu periode dengan beban yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Misalnya, suatu perusahaan yang biasa membayar komisi penjualan kepada para tenaga penjualan akan mempunyai beban komisi kalau pegawai tersebut melaksanakan penjualan. Namun kalau mereka tidak melaksanakan penjualan, maka perusahaan tersebut tidak mempunyai beban komisi. Dalam praktiknya dalam mempertemukan biaya dengan pendapatan dipakai jurnal-jurnal pembiasaan pada setiap final periode.


Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Untuk mengetahui perkembangan perjuangan yang sudah dicapai, perusahaan akan membandingkan laporan keuangan pada ketika kini dengan tahuntahun sebelumnya. Agar laporan keuangan sanggup dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang dipakai dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Selain itu, tujuan penyusunan laporan keuangan ialah untuk menunjukkan keadaan keuangan dan hasil kegiatan dalam satu periode akuntansi. Untuk mencapai tujuan tersebut, haruslah dipilih metode-metode dan prosedurprosedur akuntansi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan.


Prinsip Lengkap (Full Disclousure)
Konsep full disclousure mewajibkan biar laporan keuangan disajikan sebagai kumpulan dari tragedi ekonomi yang memengaruhi perusahaan untuk suatu periode dan meliputi cukup warta sehingga membuat orang, baik umum atau investor paham dan tidak salah tafsir terhadap laporan keuangan tersebut. Apabila tiruana warta tersebut mustahil dimasukkan ke dalam laporan keuangan, maka keterangan pelengkap atas warta dalam laporan keuangan dibentuk dalam bentuk catatan kaki atau lampiran.



Sekian terkena Prinsip Biaya Historis, Prinsip Objektivitas, Prinsip Mempertemukan, Prinsip Konsistensi, Prinsip Lengkap . Semoga ini sanggup bermanfaa.

0 comments

Post a Comment