Perusahaan Jasa

Perusahan Jasa - Anda sudah mempelajari materi terkena persamaan dasar akuntansi. Coba Anda ingat kembali, apakah persamaan dasar akuntansi itu? Bagaimanakah konsepnya? Bekal pemahaman pada Bab posting sebelumnya akan megampangkan Anda dalam mempelajari materi dalam potongan ini.

Perhatikan skema siklus akuntansi perusahaan jasa diberikut ini!

Apa saja yang akan dimasukkan dalam tahap-tahap tersebut di atas?

Bagaimana informasi dalam akuntansi diolah supaya sanggup menghasilkan laporan keuangan yang mempunyai kegunaan bagi pemakai informasi?

Tahap pencatatan dilakukan menurut informasi-informasi yang diperoleh dalam akuntansi suatu perusahaan. Tahap pencatatan dimulai dari pencatatan transaksi dalam jurnal dan posting ke dalam buku besar. Tahap ini dilanjutkan dengan tahap pengikhtimasukan, yaitu sehabis posting ke buku besar disusunlah akun-akun dalam buku besar ke dalam neraca saldo. Bagaimanakah aplikasi tahap-tahap akuntansi tersebut di perusahaan jasa?

Agar lebih jelas, pelajari materi dalam potongan ini!

Setiap aktivitas operasi perusahaan spesialuntuk mempunyai satu tujuan, yaitu memperoleh laba. Dalam dunia usaha, kita mengenal tiga jenis perusahaan, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Tahukah Anda, apakah ciri khas masing-masing perusahaan itu?

Perhatikan ciri khas masing-masing perusahaan itu diberikut ini!

Perusahaan manufaktur (manufacturing business) mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada pelanggan. Berbeda dengan perusahaan dagang, meskipun ia juga menjual produk kepada pelanggan namun ia tidak memproduksi barangnya sendiri tetapi membelinya dari perusahaan lain. Lain lagi dengan perusahaan jasa (services business), ia spesialuntuk mempersembahkan jasa berupa pelayanan kepada masyarakat. Apakah karakteristik yang membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan lainnya? Untuk mengetahuinya, pelajari karakteristik perusahaan jasa diberikut ini.

Ada empat karakteristik yang membedakan antara perusahaan jasa (service) dan perusahaan barang (goods), yaitu sebagai diberikut.

1. Produk yang dihasilkan perusahaan tidak berwujud (intangibility), yaitu sifat jasa yang tidak mempunyai wujud fisik; ia spesialuntuk sanggup dilihat dan diraba.

2. Tidak sanggup dipisahkan (inseparability), yaitu tidak ada pemisahan antara produksi dan penjualan jasa. Produksi dan penjualan jasa terjadi pada waktu yang bersamaan. misalnya, pemdiberian jasa potong rambut di salon sekaligus ialah produksi dan penjualan produk jasa.

3. Berubah-ubah (variability), yaitu sifat jasa yang tidak sanggup distandarisasi sebab sangat bergantung pada selera, waktu, tempat, dan karakteristik konsumen.

Tidak sanggup disimpan (perishability), yaitu sifat jasa yang tidak sanggup disimpan untuk dijual kembali pada waktu yang tidak sama. Oleh sebab itu, perusahaan jasa tidak mempunyai persediaan jasa.

Pada perusahaan jasa, proses penjualan dan produksi jasa berlangsung saat ada komitmen antara perusahaan dan konsumen. Oleh sebab itu, dari sudut pandang akuntansi spesialuntuk ada dua transaksi utama pada perusahaan jasa, yaitu transaksi administratif dan transaksi penjualan jasa. misal perusahaan jasa, di antaranya bengkel, salon, rental mobil, perusahaan angkutan, rental VCD, dan penginapan.

Bagaimanakah tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa ini? Tahapantahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa yaitu sebagai diberikut:

1. Tahap pencatatan terdiri atas penjurnalan dan pemindahbukuan (posting).

2. Tahap pengikhtimasukan (summarizing), tahap ini dilakukan sehabis tahap pencatatan selesai dilakukan. Pada tahap ini dibentuk ringkasan dari dampak seluruh transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan. Ringkasan tersebut terlihat dalam saldo selesai dari setiap akun buku besar. Selanjutnya, saldo setiap akun tersebut dicatat dalam dokumen tersendiri yang disebut neraca saldo (trial balance).

Kegiatan akuntansi yang dilakukan pada tahap pengikhtimasukan mencakup penyusunan neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja (neraca lajur), pembuatan jurnal penutup, neraca saldo sehabis penutupan,

3. Tahap pembuatan laporan keuangan, yang mencakup neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.